Musik religius memiliki tradisi yang indah dan megah yang telah muncul sejak ribuan tahun, dari para musisi yang ditunjuk oleh Ibrani untuk memuji Tuhan dengan instrumen dan lagu di Kuil Sulaiman, untuk mazmur yang indah yang ditulis oleh orang-orang abad pertengahan, untuk himne yang ditulis oleh pengkhotbah yang rendah hati. Hingga pada abad ke-21 akhirnya kita menemukan apa yang dikenal dengan bahasa sehari-hari sebagai "pujian" atau musik "ibadah".
Musik ini menurut banyak musisi tidak memiliki kedalaman spiritual yang segarusnya dimiliki musik religius, melainkan terdengar seperti lagu pop remaja. Selain itu musik religius saat ini terlalu banyak membangkitkan emosi namun tidak berusaha mendekatkan pendengar kepada tuhan. Semangat yang keluar ketika bernyanyi pun sebenarnya bukan semangat ketuhanan melainkan semangat yang lebih emosional. Musik-musik religius perlahan mulai mengalami kematian.
Banyak yang berpendapat musik religius saat ini dibuat lebih modern untuk memenuhi kebutuhan gereja yang tak pernah disambangi remaja. Dengan musik religius yang dibumbui musik rock misalnya gereja menjadi lebih menarik untuk dikunjung. Memang tidak semua sependapat dengan pemikiran ini namun sebagian besar mengatakan setuju mengingat remaja saat ini memang sangat sulit untuk diajak beribadah. Dan musik menjadi media yang efektif untuk mengajak kembali mereka mengenal yang kuasa.
Seperti kritikus seni terkenal Victoria John Ruskin yang mengatakan "Musik saat sehat adalah guru sempurna, dan emosi serta keinginan manusia menjadi gangguan yang sempurna". So, jika kalian ingin mendalami musik religius perhatikan benar musikmu apakah menyalahi aturan-aturan? Jangan sampai ada hal-hal yang berhubungan tentang kesucian kita kotori dengan hasrat sendiri. drum terbaik dan berlatihlah musik-musik religius yang memang bertujuan untuk mendekatkan dirimu dengan yang kuasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Matinya Musik-Musik Religius"
Posting Komentar